Lelaki Pilihan, dia menunjukkan jalan kebenaran. Muhammad kukira.Ya, Nabi kita, Muhammad SAW. Sebagai seorang muslim, sejauh manakah kita tahu tentang kisah hidup Nabi kita? Yang pada akhir hayatnya, yang dikhawatirkan oleh beliau bukanlah dirinya atau keluarganya, tetapi umatnya. Yang beliau takutkan ketika dirinya tidak ada, apakah umatnya akan tetap ada di jalanNya seperti ketika beliau masih hidup?
Nabi, sepanjang hidupnya penuh dengan kesederhanaan. Bersahaja. Tidak berlebihan terhadap dunia. Mungkin terbersit di hati seperti ini : Yaiyalah, Nabi Muhammad kan Nabi Allah. Pasti gampang kali. Urusannya dimudahkan. Lah kita?? Hari gini mana bisa tanpa uang?
Tapi lihatlah fenomena yang ada di lingkungan sekeliling kita. Bermegah-megahan. Semua orang berlomba-lomba membangun gedung yang menjulang tinggi. Tidak hanya gedung, rumah juga seperti itu. Lihat perilaku pejabat kita akhir-akhir ini. Di TV, Koran, Radio, berbagai media berita yang keluar terus-menerus tentang korupsi. Kenapa sampai ada korupsi? Karena tidak puas dengan apa yang sudah ada bukan? Padahal dalam Islam ada konsep Syukur. Padahal Nabi sudah mencontohkannya, lewat kehidupan beliau yang sejak kecil, tidak pernah bermegah-megahan. Padahal kalau beliau mau, sebagai pemimpin umat di Madinah, beliau bisa menjadi orang yang paling banyak hartanya.
Menjadi seorang sederhana, tidak terseret arus dunia.
Jalan yang sempit membawa kepada kehidupan. Jalan yang luas membawa kepada kehancuran.
Ramai orang yang melalui jalan yang luas itu. Sedikit orang yang melalui jalan sempit itu.Kutipan diatas juga saya ambil dari nasyid- lupa judulnya. Tapi begitulah, gambaran dunia sekarang ini. Orang-orang banyak yang tidak mau bersusah. Mengejar kehidupan dunia seperti tidak pernah puas.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dilindungi oleh Allah SWT, selalu dijaga hatinya, dan ditunjukkan olehNya jalan yang lurus.
Ohiya, saran buat yang agak malas baca Sirah Nabawiyah, Tasaro GK menulis novel tentang Nabi Muhammad yang menurut saya, bahasanya bagus dan nyaman untuk dibaca. Sudut pandang yang dipakai orang ketiga, dan gaya bahasanya santun. Walau latar waktunya tidak runut. Tapi two thumbs up buat buku ini :D
buku pertamanya, |
buku keduanya, ceritanya masih agak gantung :/ |
No comments:
Post a Comment