2.6.12

GRADIATOR : A Never Ending Story about FRIENDSHIP


H+1 Wisuda Gycentium Credas Disorator


Rasanya ada yang hilang. Ada yang kurang ketika aku bangun tidur pagi ini. Aku sudah tidak di asrama. Tidak lagi mendengar teriakan-teriakan khas minggu pagi untuk bersih-bersih asrama. Tidak lagi rusuh membangunkan teman-teman sekamar yang masih asyik bergelung di kasurnya untuk shalat shubuh berjamaah di masjid. Tidak lagi ada saling mendorong untuk mandi duluan, atau bergantian menyapu dan mengepel kamar. Tidak lagi ada liqo minggu pagi bersama Anisah, Hime dan Nikari di rumah bu Dini. Tidak lagi rusuh mengurus kartu izin reguler atau inkus untuk keluar asrama.
Aku tidak lagi dikungkung tembok asrama.

Dan aku merasa sepi.

Sungguh, pertemanan yang telah kita jalin tiga tahun terakhir telah membuatku tidak bisa dengan mudah melepaskan kalian. Ketika kalian tidak lagi disini, di sampingku untuk menyemangatiku ketika aku jatuh, untuk memelukku ketika aku sedih, untuk menyediakan pundak ketika aku butuh tempat untuk bersandar, untuk berbagi canda-tawa denganku, atau bahkan sekedar kriuk sepuluh-ribu-tiga yang kita beli di kopinma.

Aku merindukan kalian. Sungguh. Rindu pada canda tawa kita. Pada kesal, marah, tangis, panik, gembira kita. Pada wajah kalian yang menyimpan sejuta kebaikan. Pada mata kalian yang berkilau dengan cahaya pengharapan dan cita-cita tinggi. Pada senyum penuh kesejukan yang tak lelah kalian tebar. Pada tangan dan kaki kalian yang tidak segan untuk bahu-membahu, membantu dalam kesulitan. Pada kalian yang rusuh, susah diatur, menyebalkan dan senang meledek. Pada saat-saat istimewa kita di depan TV, mengoceh dan mengomentari ini-itu bersama-sama. Pada saat-saat ketika kita belajar bersama-sama ketika musim ujian tiba. Pada acara-acara makan-makan yang selalu menyenangkan, selalu rusuh berebut makan, memasak bersama. Pada obrolan-obrolan dan gosip-gosip tidak penting tentang adik kelas, atau cerita-cerita aneh di kelas masing-masing. Pada gorengan atau mie goreng saung yang kita nikmati bersama.

Sungguh, jika ada kata lain di atas "Terima Kasih", untuk semua yang telah kalian berikan untukku, kata itulah yang akan kupersembahkan untuk kalian.
Jika ada kata lain di atas "Maaf", atas segala kekuranganku, perilaku burukku, dan segala hal dari diriku yang membuat kalian marah, kesal, kecewa, kata itulah yang akan kuucapkan pada kalian.

Setelah ini, kita akan berjalan di jalan masing-masing. Mengejar mimpi masing-masing. Tapi aku berharap, berdoa, semoga ikatan persaudaraan ini, yang telah kita jalin bersama-sama tiga tahun terakhir, tidak akan putus dimakan waktu. Semoga masih ada kesempatan bagi kita untuk bertemu kembali. Kembali berbagai canda tawa, tangis bahagia. Dan semoga kalian tetap menjadi kalian yang aku kenal tiga tahun ini. Gycentium yang penuh semangat, yang saling memberi semangat, yang suka jalan-jalan, yang cerdas, yang hangat, yang selalu perhatian, yang baik. Aku sungguh berharap kita dapat berkumpul kembali. Dan ketika saat itu datang, yang kudengar dari kalian semoga berita-berita baik tentang kesuksesan kalian, di jalan manapun kalian berada.
sekali lagi, terima kasih untuk segalanya.

Aku senang pernah bisa mengenal kalian :)


GRADIATOR
Never Broken Always Unite !
Cause We're The Best No Matter What !

5 comments:

Fatiyatul Islam said...

dimanapun kita, kapan pun, kita -insya allah- tetep gycentium credas disorator dan pasti semua punya keniginan yang sama begitu lepas dari belenggu asrama, "bareng-bareng lagi"...

Fatiyatul Islam said...

dimanapun kita, kapanpun, bersama siapapun, kita tetep gycentium credas disorator, dan setelah lepas dari asrama, kita punya keinginan yang sama "Bareng-bareng lagi kayak waktu-waktu yang udah kita abisin di asrama"....

Anonymous said...

maryam, aku nangis banget bacanya >.<

Anonymous said...

maryaam,,,aku nangis bangeet bacanya >.<

maryamzakiyyah said...

semuanya siklus :') semoga kita dipertemukan lagi olehNya. berkumpul dalam kondisi utuh, dan dalam keadaan yang lebih baik.