Satu tahun yang lalu, di jam ini, aku dan teman-teman sedang sibuk menanti salah satu hari besar dalam hidup kami. 2 Juni 2012. Hari wisuda angkatan kami, Gycentium Credas Disorator.
Gycentium itu rusuh. Gila. Kelakuannya aneh-aneh, malu-maluin, ngeselin. Tapi Gycentium itu keluarga. Dan Gycentium selalu ngangenin. Ah, salah, Insan Cendekia yang selalu berhasil memanggil rindu dengan berbagai cara :”
Wisuda tahun lalu, sayangnya nggak lengkap diikuti oleh seluruh dari kita. Ada beberapa yang nggak bisa ikut prosesi dari awal karena ikut tes STIS. Dan Bang Pai. Bang Pai yang harus pulang ke rumahnya karena ayahanda meninggal. Innalillahi.
Tapi wisuda tanggal 2 Juni itu begitu kita tunggu-tunggu, bukan?
Aku ingat saat proses pembuatan video terakhir, yang isinya foto-foto kenangan dari awal kita masuk hingga kelas tiga. Aduh. Kangen kan jadinya :”
Inget didandanin pagi-pagi buta sama mbak-mbak dari Wardah, terus waktu balik ke kamar ternyata anak-anak cowo di gedung sebelah masih asik ngegitar di J-1 wisuda -_-
Inget gimana aku sama Ara khawatir tentang baju wisuda yang dilaundry, sampai mewanti-wanti ke mas-mas laundry kalau bajunya nggak boleh sampai kenapa-kenapa.
Inget kalau satu hari sebelum wisuda, kita masih harus masuk kelas intensif SNMPTN Tulis buat belajar -_-
Inget ketika adik-adik Magnivic bikin acara Appreggios buat kita. :)
Inget seragamnya guru-guru waktu wisuda. Batik pink keunguan yang cantik :)
Inget pelukan, doa dan nasihat dari guru-guru di penghujung wisuda.
Inget foto angkatan terakhir kita di depan GSG. Rusuh banget, seperti biasa :’p
Inget dipaksa foto sama Yuska. hahaha. Konyol deh.
Inget terakhir kali melihat gedung H sebelum pulang ke rumah, gedung asrama yang biasanya ramai oleh canda tawa dan teriakan kita, terasa kosong dan sepi karena sebagian besar penghuninya sudah pulang.
Dan setelah itu semua…
Tanggal 3 Juni 2012, sehari setelah wisuda, aku terbangun di rumah dengan perasaan aneh. Padahal itu hari minggu, tapi nggak ada Ara yang bangunin anak kamar buat sholat Shubuh di masjid, nggak ada Ifa yang teriak-teriak galak buat bersihin asrama, nggak ada Nikari Anisah Hime yang manggil-manggil buat liqo ke bu Dini, nggak ada main-main sama kakak Nisa Nada dan Dedek Fauzan. Karena hari itu, aku sudah tidak lagi tinggal di asrama gedung H bersama kalian, Gycentium Credas Disorator :”
Tapi bagaimanapun, sampai kapanpun, Gycentium akan selalu menjadi keluarga. Tempat aku bisa menangis, tertawa, bercerita, bercanda, marah, kesal, tetapi mereka selalu membuka pintu untukku kembali pulang. :’)
Gycentium itu rusuh. Gila. Kelakuannya aneh-aneh, malu-maluin, ngeselin. Tapi Gycentium itu keluarga. Dan Gycentium selalu ngangenin. Ah, salah, Insan Cendekia yang selalu berhasil memanggil rindu dengan berbagai cara :”
Wisuda tahun lalu, sayangnya nggak lengkap diikuti oleh seluruh dari kita. Ada beberapa yang nggak bisa ikut prosesi dari awal karena ikut tes STIS. Dan Bang Pai. Bang Pai yang harus pulang ke rumahnya karena ayahanda meninggal. Innalillahi.
Tapi wisuda tanggal 2 Juni itu begitu kita tunggu-tunggu, bukan?
Aku ingat saat proses pembuatan video terakhir, yang isinya foto-foto kenangan dari awal kita masuk hingga kelas tiga. Aduh. Kangen kan jadinya :”
Inget didandanin pagi-pagi buta sama mbak-mbak dari Wardah, terus waktu balik ke kamar ternyata anak-anak cowo di gedung sebelah masih asik ngegitar di J-1 wisuda -_-
Inget gimana aku sama Ara khawatir tentang baju wisuda yang dilaundry, sampai mewanti-wanti ke mas-mas laundry kalau bajunya nggak boleh sampai kenapa-kenapa.
Inget kalau satu hari sebelum wisuda, kita masih harus masuk kelas intensif SNMPTN Tulis buat belajar -_-
Inget ketika adik-adik Magnivic bikin acara Appreggios buat kita. :)
Inget seragamnya guru-guru waktu wisuda. Batik pink keunguan yang cantik :)
Inget pelukan, doa dan nasihat dari guru-guru di penghujung wisuda.
Inget foto angkatan terakhir kita di depan GSG. Rusuh banget, seperti biasa :’p
Inget dipaksa foto sama Yuska. hahaha. Konyol deh.
Inget terakhir kali melihat gedung H sebelum pulang ke rumah, gedung asrama yang biasanya ramai oleh canda tawa dan teriakan kita, terasa kosong dan sepi karena sebagian besar penghuninya sudah pulang.
Dan setelah itu semua…
Tanggal 3 Juni 2012, sehari setelah wisuda, aku terbangun di rumah dengan perasaan aneh. Padahal itu hari minggu, tapi nggak ada Ara yang bangunin anak kamar buat sholat Shubuh di masjid, nggak ada Ifa yang teriak-teriak galak buat bersihin asrama, nggak ada Nikari Anisah Hime yang manggil-manggil buat liqo ke bu Dini, nggak ada main-main sama kakak Nisa Nada dan Dedek Fauzan. Karena hari itu, aku sudah tidak lagi tinggal di asrama gedung H bersama kalian, Gycentium Credas Disorator :”
Tapi bagaimanapun, sampai kapanpun, Gycentium akan selalu menjadi keluarga. Tempat aku bisa menangis, tertawa, bercerita, bercanda, marah, kesal, tetapi mereka selalu membuka pintu untukku kembali pulang. :’)