23.4.11

ada apa dengan gue??

nggak tau juga yah, liburan ini agak nyebelin-_- gue males ngapa-ngapain (lah emang biasanya ngapain?)
oke, gini : biasanya gue punya target buat liburan, apa apa aja yang bakal gue lakuin.

sebenernya gue ga bisa dibilang ga ngapa-ngapain juga sih :/ ngurus Magnet, ngerjain Fiqh,
ah gatau.

ngerasa liburan ini agak rese. walau bersyukur juga masih bisa libur, ga kayak abi yang seminggu ini kayak nggak ada habisnya kerjaannya.
mungkin itu juga kali yah, gue kangen abi :'(

tapi kata umi : coba liat tuh fatimah, jarang ketemu abi. kamu kan hampir tiap minggu ditengok.
iya sih, tapi ..

ah yaudahlah,

17.4.11

MAGNET 15

"Jane, lu jadi ketua Magnet 15 ya," kata Arum, si Loper (ini panggilan sayang gue ke bocah yang satu itu) yang memandang gue penuh arti sambil memegang pundak gue dan gue cuma bisa melongo. Hm, jadi ketua Magnet.. boleh juga.

yak, semester ini gue dikasih amanah sama si Loper (baca: koordinator divisi Jurnalistik OSIS), buat jadi ketua Magnet 15. Padahal kalo dipikir, jam terbang gue belum terlalu banyak. Dan gue bukan anak Jurassic pas kelas X. Dan tulisan-tulisan gue cuma sebatas di Buku Catatan, Blog, dan Mading Sekolah. Jadi emang agak kaget waktu diminta jadi ketua Magnet.

Tapi kesempatan kan nggak dateng dua kali, dan jadi ketua bukan berarti ga boleh minta bantuan kan :D *kan selalu ada Arum dan Salman -pengawasnya- yang mau bantuin :)


HOLIDAY ~

9.4.11

it's only 5 minutes left for me to sit here and typed all of this. yeah. see you on next two weeks. :)

Enid Blyton : Malory Towers

(sebenernya bukan yang ini cover yang waktu itu aku baca. harusnya yang covernya jadul, terbitan tahun 80-an. tapi nemunya ini :P)

yeah, ini satu buku yang saya rekomendasikan untuk dibaca oleh semua pendidik dan peserta didik di Indonesia.

Saya sangat terkesan sama cerita Darrel Rivers dan kawan-kawan di sekolah mereka yang berasrama, Malory Towers. Disana, mereka mengedepankan sikap-sikap yang luhur, seperti kejujuran, kesetia-kawanan, disiplin, kesopanan, saling tenggang rasa, solid dan saling membantu.

Dan sejujurnya, salah satu motivasi saya mencari sekolah berasrama, karena buku ini salah satunya :) dan Alhamdulillah saya mendapat Insan Cendekia sebagai pilihan sekolah menengah saya.

Ketika membaca buku ini, saya ikut membayangkan, dan ikut terhanyut dalam cerita ketika Darrell merasa was-was akan semester pertamanya di Malory Towers, sekolah putri terbaik di seluruh Inggris. Dan bagaimana ketika ia menemukan teman-temannya, beradaptasi dan segala macam. Ketika ia akhirnya menyukai saa-saat dimana ia berada di sekolah. Ketia ia dapat bercengkrama, belajar, bermain, bertanding dan merumuskan berbagai hal bersama teman-temannya di asrama. Bagaimana guru-guru mereka pun memahami mereka dan menyayangi mereka. Begitu ideal. tapi menyenagkan membacanya :) Sejujurnya, saya belajar banyak hal dari Darrell.

Dan satu hal lagi, karakter Darrell Rivers hampir sama dengan karakter saya sendiri. Sedikit pemarah, tapi Alhamdulillah, akhir-akhir ini, pengendalian diri saya sudah cukup bagus.

Paling sedih ketika membaca buku ke-6. Ketika Darrell akhirnya lulus dan harus meninggalkan Malory Towers. Dan ia melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Akankah saya dan teman-teman akan merasakan ini ketika akan meninggalkan IC nanti? Selama ini, yang saya dengar dari teman-teman adalah keluhan. Betapa hidup dan bertahan agar tetap di IC sangat tidak mudah. Untuk mempertahankan nilai kami tetap stabil untuk berada diatas KKM. Untuk berusaha memahami teman-teman kami, satu sama lain seangkatan, juga adik-adik dan kakak-kakak kelas kami. Untuk berusaha menjalankan keorganisasian dengan penuh tanggung jawab dan semaksimal mungkin.

Akankah kami mengenang Insan Cendekia seperti Darrell mengenang Malory Towers nya?

Seorang teman pernah berkata : di IC, kita cuma 3 tahun. kalo di luar kan, kita bisa selama mungkin, selama yang kita mau. coba bandingin sama waktu yang kamu habisin buat di IC. cuma 3 tahun kok. kenapa malah penuh sama keluh kesah? sebaiknya nikmatin aja. reguk ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya selama di IC. inget lho, cuma 3 TAHUN.

agree with that :) iya, kok, CUMA 3 TAHUN. dan tinggal 1,5 tahun lagi buatku, dan buat temen-temen di angkatan 15, Gycentium Credas Disorator buat berjuang di Insan Cendekia tercinta :)


GRADIATOR !! Never Broken Always United !!

Ayahku : Sang Politisi yang Jago Merangkai Kata

Ayah. Bapak. Papa. Apapun itu.

Tapi aku memanggil laki-laki itu dengan sebutan yang lebih indah dari semua itu. Abi.

Abi. Namanya Budi Prajogo. dan menurutku, dialah laki-laki terhebat yang pernah kutemui :) Abi seorang yang menyenangkan. dan Abi selalu, akan mendukung semua program dan kegiatanku.

Aku, dan Abi, memiliki kesenangan yang sama. Sama-sama senang berkecimpung dalam organisasi. Kami senang membaca. Abi selalu mendorongku untuk membaca, dan mencintai buku. dan terkadang, Abi menyarankan beberapa buku untuk kubaca. Seperti buku Musashi, Taiko, itu karena
Abi.

Dan sepertinya, kesenanganku menulis juga karena Abi.
Abi orang pertama yang mendorongku untuk menulis. Di buku harianku, di blogku. dimanapun.

Dan ternyata (aku baru tahu hal ini ketika aku sudah menjadi siswi di MAN Insan Cendekia), Abi pun pandai merangkai kata-kata menjadi berbait-bait puisi. Dan tanpa sepengetahuanku, Abi menulis beberapa puisi untuk kami, anak-anaknya.

Maryam. Fatimah. Khodijah. Ahmad.

Kini setelah aku dan Fatimah pergi dari rumah, untuk menuntut lebih banyak lagi ilmu di sekolah kami masing-masing. Kami-aku, khususnya- merasa sangat kehilangan sosok Abi.
Dulu, ketika aku masih di rumah, aku selalu berangkat diantar Abi, karena sekolahku di daerah Pondok Pinang. Kami selalu berangkat lebih pagi dari adik-adikku yang lainnya. Berangkat pukul 6.00 adalah suatu keharusan, jika kami berdua tidak ingin terlambat. Sedikit terlambat saja, aku pasti akan memberengut. dan Abi selalu tahu itu. Terkadang memang kami kesiangan, dan sedikit ngebut di jalan. Dan selalu, setiap pagi selama tiga tahun itu. Bahkan lebih dari itu, karena ketika SD pun, aku selalu diantar Abi. berarti, hampir 9 tahun aku selalu berangkat pagi bersama Abi. Abi selalu menyetel al-Matsurat di pagi hari dalam perjalanan kami menuju sekolahku. Abi yang mengajarkanku untuk selalu melafadzkan do'a-do'a itu di pagi ataupun di sore hari. Agar aku selalu dilindungi olehNya. Menjadi jaminan bagi Abi bahwa selalu akan ada yang menjagaku, meskipun Abi tak disampingku.

Dan kini. Ketika aku sudah selangkah lebih besar. Selangkah lebih dewasa. Ketika aku sudah mulai memiliki pikiran untuk keluar dari rumah. Memilih sekolah berasrama. Beliau selalu menyempatkan waktunya yang sibuk sebagai anggota dewan. Setidaknya sesekali, ketika aku punya kesempatan keluar dari kampus, Abi mengajakku ke toko buku. Membiarkanku memilih buku untuk diriku sendiri, karena Abi tahu aku senang membaca. Membiarkanku memilih semua buku yang menarik buatku. Liburan yang lalu, tanpa sepengetahuanku pula, ternyata Abi telah membeli kamera SLR Canon EOS 1000D. dan Abi membolehkanku untuk membawa kamera itu ke sekolah. Ternyata Abi punya jiwa jurnalisme yah :D

Abi.

Abi.

Abi.

Betapa aku menyayangi Abi. Mencintai Abi. Tidak ingin apapun terjadi padanya. Allah, lindungi Abiku sayang. Berilah selalu kesehatan padanya. kelapangan untuk setiap urusannya. dan juga keluangan waktu baginya, sehingga Abi akan selalu bisa mendengar cerita-cerita dariku, dari Fatimah, Khodijah dan Ahmad. :)

Terima Kasih Abi, untuk semua kebaikan dan kasih sayang Abi, semuanya. semuanya. semuanya. Aku akan selalu mengusahakan yang terbaik kok :)

AYAH KEPADA ANAK GADISNYA

Terbanglah Nak
Sejauh yang kau mampu
Kejar cita citamu, raih mimpi indahmu
Aku tahu perasaanmu
Seperti yang kurasa dimasa mudaku

Berlarilah Nak
Sekuat kakimu menumpu
Jangan pernah ragu
T’lah kuajarkan kemana AKHIR yang kita tuju
Selebihnya aku percaya
Tentang apa yang baik untukmu.

Jangan ragu bercerita
Tentang negeri yang ingin kau tuju
Mungkin aku tak cukup mampu
Tapi percayalah Nak
Allah akan membuka jalan yang kita tuju


Ingat Nak
Wirid pagi yang kuajarkan
Kita selalu membacanya bersama
Di kendaraan menuju sekolahmu dulu
Itulah yang akan menjagamu ketika jauh dariku.

Anakku,
Jika kamu merasa lemah dan ragu
Tengoklah ke belakang
Aku selalu menyertaimu
Dalam doa di sujud panjangku.



Jogjakarta, 12 April 2010



ini, puisi dari abi ku tercinta :') Makasih abi, atas semua yang udah abi lakuin buat maryam. maryam janji bakal berjuang buat yang terbaik. :')